FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Keputusan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memangkas transfer ke daerah (TKD) juga menjadi perhatian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Saat bertemu dengan Menkeu di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (17/10), Wapres Gibran bahkan sempat menanyakan soal pemotongan TKD. Salah satu penyebabnya karena kebijakan ini cukup meresahkan para pemimpin daerah.

“Beliau menyuarakan keprihatinan para pemimpin daerah yang anggarannya dipotong, mengenai langkah kita selanjutnya untuk memitigasi hal tersebut,” kata Purbaya di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat.

Purbaya mengakui, tidak banyak solusi yang bisa diambil dalam jangka pendek. Strategi yang dilakukan Purbaya adalah meminta pemerintah daerah merapikan penyerapan belanjanya pada tahun depan, kemudian laporannya akan dievaluasi oleh bendahara negara.

“Nanti kita lihat serapannya bagus atau tidak, ada kebocoran atau tidak. Nanti kuartal III kita hitung ulang. Kalau ekonomi bagus, pendapatan (negara) kita juga naik. Kita lihat berapa yang bisa kita bagi ke daerah,” jelas Purbaya.

Ia juga menambahkan pesan yang disampaikan Wakil Presiden Gibran bahwa negara juga mempertimbangkan stabilitas nasional dalam mengambil kebijakan fiskal. “Jadi daerah tidak perlu terlalu khawatir, kita juga memikirkan stabilitas nasional. Kira-kira begitu pesan beliau,” ujarnya.

Sebagai catatan, anggaran transfer ke daerah (TKD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2026 mengalami penurunan dibandingkan alokasinya pada tahun ini.