FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Baru sebulan menjabat Menteri Keuangan, Purbaya langsung mencuri perhatian publik lewat berbagai kebijakan tegas dan langkah efisiensi anggaran.

Mulai dari ultimatum pajak, penolakan cukai rokok, hingga pemotongan dana daerah, terobosan awal mendapat perhatian luas di ruang digital.

Akun

“Kami menganalisis puluhan ribu percakapan di media sosial dan berita online periode 17 September hingga 7 Oktober 2025, dengan kata kunci seperti Purbaya, Menteri Keuangan, hingga PurbayaEffect,” tulis akun tersebut (9/10/2025).

Hasil analisis menunjukkan bahwa sentimen masyarakat terhadap Purbaya didominasi positif, terutama di media sosial.

Sebanyak 72 persen perbincangan menunjukkan dukungan terhadap gaya kepemimpinan dan kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai pro rakyat.

Masyarakat memuji sikap tegas Purbaya yang memotong anggaran tidak produktif dan menolak kebijakan cukai yang membebani masyarakat, lanjutnya.

Meski begitu, kritik terus bermunculan terutama terkait pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) dan dinamika kebijakan fiskal yang dinilai terlalu cepat.

@DronEpmritOffc menjelaskan tiga poin utama dari hasil penelitiannya. Popularitas Purbaya didorong oleh efek kontrasnya dengan pendahulunya.

Gaya komunikasinya adalah kekuatan sekaligus risiko terbesarnya. Ada kesenjangan antara euforia publik dan kritik para ahli.